Sabtu, 19 September 2009

SELAMAT IDUL FITRI

Kata telah terucap, tangan telah tergerak, prasangka telah terungkap,
Tiada kata, Kecuali “saling maaf” jalin ukhuwah & kasih sayang raih
indahnya kemenangan hakiki, Selamat Hari Raya Iedul Fitri

Selamat Hari …… ,
Marilah Kita saling mengasihi n memaafkan…
Ku tau kau telah banyak berbuat salah Dan dosa kepadaku, sering meminjam
duit n Ga ngembaliin, pake motor Ga pernah isi bensin, tapi tak usah
risau… Ku t`lah memaafkanmu. ..

” Sepuluh jari tersusun rapi.. Bunga melati pengharum hati .. UCAPAN dikirim
pengganti diri… Memohon maaf setulus hati … Mohon Maaf Lahir Dan Batin
.. Met Idul Fitri …

Sejalan dengan berlalunya Ramadhan tahun ini
Kemenangan akan kita gapai
Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi
Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa
Dalam kesempatan hidup ada keluasan ilmu
Hidup ini indah jika segala karena ALLAH SWT
Kami sekeluarga menghaturkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H
Taqobalallahu minna wa minkum
Mohon maaf lahir dan bathin

Andai jemari tak smpt berjabat,andai raga tak dpt b’tatap
Seiring beduk yg mgema,sruan takbir yg berkumandang
Kuhaturkan salam menyambut Hari raya idul fitri,jk Ada kata serta khilafku
membekas lara mhn maaf lahir batin.
SELAMAT IDUL FITRI

Selasa, 01 September 2009

FOR HE IS RISEN

September 2nd, 2009 FOR HE IS RISEN

Today’s morning watch is taken from:

I Corinthians 15:13 If that is true, it means that Christ was not raised;
1 Korintus 15:13 Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan

The resurrection of Christ is the center of the Christian faith. Because Christ rose from the dead as he promised, we know that what he said is true—he is God. Because he rose, we have certainty that our sins are forgiven. Because he rose, he lives and represents us to God. Because he rose and defeated death, we know we will also rise.

Kebangkitan Kristus adalah pusat iman kekristenan. Karena Kristus bangkit dari kematian sebagaimana yang dijanjikannya, kita tahu bahwa apa yang dia katakana adalah benar—dia adalah Allah. Karena dia bangkit, kita memiliki kepastian bahwa dosa-dosa kita akan diampuni. Karena dia bangkit, dia hidup dan mewakili kita kepada Allah. Karena dia bangkit dan telah mengalahkan maut, kita tahu kita akan juga bangkit.