Senin, 21 Desember 2009

BELIEVE--PERCAYA

December 22nd, 2009

BELIEVE—PERCAYA

His mind was active and penetrating, with a thoughtfulness and wisdom beyond His years—The Desire of Ages, p. 68.

Pikirannya giat dan tajam, dengan kecerdasan otak dan akal budi yang jauh melampaui usiaNya—Kerinduan Segala Zaman, hal. 68.

The Bible is just a bunch of silly stories, my friend’s big brother Cohn said with a laugh. You don’t have to do what it says. When I told my dad what Cohn had said, he shook his head slowly. It makes Jesus sad to hear someone say unkind things about His holy Book. Did Jesus learn the stories in the Bible when He was a kid like me? He sure did. Dad nodded. He learned the stories of Abraham, Isaac, and Jacob and memorized passages written by Moses, Joshua, and King David. To Jesus, Scripture was a whole lot more than stories. It told how to live a happy life, help people, and learn about God. Dad put his arm around me. And as Jesus grew, He trusted what the Bible said. Whenever anyone would try to get Him to change His mind, He recited some of those passages. This is what the Word of God says, he’d tell them. The next time I saw Cohn, I told him about the burning bush and how God helped a whole bunch of people and goats walk through a sea without even getting their feet wet. He was amazed. I guess the best way to believe what the Bible says is to learn its stories and share them. That’s what Jesus did.

Alkitab hanyalah sekumpulan cerita-cerita yang bodoh, teman dari abangku, Kolim berkata sambil tertawa. Kamu tidak bisa melakukan apapun yang dikatakan Alkitab itu. Pada waktu kuceritakan pada Papa apa yang telah dikatakan Kolim, dia menggeleng-gelengkan kepalanya. Itu menyedihkan bagi Yesus mendengar seseorang mengatakan hal-hal yang tidak baik tentang bukuNya yang kudus. Apakah Yesus juga mempelajari cerita-cerita Alkitab ketika Dia masih kecil seperti aku? Oh, sudah tentu, kata papa sambil mengangguk. Dia mempelajari cerita tentang Abraham, isak dan Yakub dan mengingat ayat-ayat yang ditulis oleh Musa, Yosua dan raja Daud. Bagi Yesus Alkitab adalah sesuatu yang jauh melebihi sekedar cerita-cerita Alkitab menceritakan bagaimana menghidupkan kehidupan yang bahagia, bagaimana menolong orang dan mempelajari akan Allah. Sambil memelukku papa berkata, dan selama Yesus bertambah besar, Dia tetap mempercayai apa yang dikatakan Alkitab. Dan kapanpun seseorang merobah pikiranNya, Dia menyebutkan ayat-ayat Alkitab. Ada tertulis dalam firman Allah, demikianlah Ia katakana kepada mereka. Dihari selanjutnya aku bertemu dengan Kolim, dan aku menceritakan padanya tentang semak terbakar dan tentang bagimana Allah menolong segerombolan manusia dan binatang berjalan menyeberangi laut tanpa membasahi kaki mereka. Dia terheran-heran. Kupikir cara yang terbaik untuk mempelajari Alkitab adalah mempelajari cerita-ceritanya dan membagikannya kembali pada orang lain. Itulah yang Yesus telah lakukan.

GOD & ME, Charles Mills, p. 326.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar