Senin, 14 Desember 2009

YOU HAVE REGAINED THAT ONE

December 15th, 2009

YOU HAVE REGAINED THAT ONE

Matthew 18:15 If another member of the church sins against you, go and point out the fault when the two of you are alone. If the member listens to you, you have regained that one.

Matius 18:15 Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.

These are Jesus' guidelines for dealing with those who sin against us. They were meant for
1. Christians, not unbelievers,
2. Sins against you and not others, and
3. Conflict resolution in the context of the church, not the community at large.

Jesus' words are not a license for a frontal attack on every person who hurts or sights us. They are not a license to start a destructive gossip campaign or to call for a church trial. They are designed to reconcile those who disagree so that all Christians can live in harmony.

When someone wrong us, we often do the opposite of what Jesus recommends. We turn away in hatred or resentment, seek revenge, or gossip. By contrast, we should go to that person first, as difficult as that may be. Then we should forgive that person as often as he or she needs. This creates a much better chance of restoring the relationship.

Inilah petunjuk Yesus untuk berurusan dengan seorang yang berbuat disa melawan kita. Hal itu berarti:
1. Orang Kristen, bukan orang yang belum percaya,
2. Dosa kesalahan yang melawan engkau dan bukan orang lain, dan
3. Resolusi konflik dalam konteks jemaat, bukan masyarakat luas.

Kata-kata Yesus bukan sebuah izin untuk menyerang secara buka-bukaan kepada setiap orang yang terkena sakit atau pandangan kita. Kata-kata itu bukanlah sebuah izin memulaikan sebuah gosip penyerangan gosip yang merusak atau menawarkan pencobaan kepada jemaat. Teguran Yesus itu diciptakan untuk menyelesaikan atau mendamaikan mereka yang tidak setuju supaya semua orang Kristen dapat hidup dengan harmonis.

Apabila seseorang berbuat salah kepada kita, seringkali kita melakukan yang bertentangan seperti apa yang Yesus usulkan. Kita berbalik dalam kebencian atau kekesalan, mencari kesempatan membalas dendam, atau membawa gosip. Kebalikannya, kita harus pergi kepada orang itu dulu, sesulit apapun. Kemudian kita harus mengampuni orang itu sesering mungkin yang dia perlukan. Hal ini dilakukan sebaik mungkin sebagai kesempatan untuk mengembalikan hubungan yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar