December 7th, 2009
SAYING NO
Those whom I love I rebuke and discipline—Revelation 3:19
BERKATA JANGAN
Barangsiapa Kukasihi ia Kutegur dan Kuhajar—Wahyu 3:19
When I was a little kid, my mom and dad said no a lot! If a reached out to touch the hot stove, they’d say, “No”. I I started walking toward the street where cars were rushing by, they’d say “NO”. When I got older I discovered something interesting. My parents weren’t saying no because they didn’t want me to have any fun. They were saying it so I’d stay safe. During my time with God last night, I read Exodus 20:2-17. Guess what? God said no too. He said we must not steal, kill, chat, forget the Sabbath, or worship other gods. Like my parents, He said no for a good reason. That’s why I made something for my wall. It’s a great big “NO” printed in red letters. Now, when Satan empts me to steal Matt’s pencil when he’s not looking or forget to keep the Sabbath holy or sneak a peek at Kay’s math quiz answers or say unkind things about my teacher, I remember that word. Then with a happy smile on my face, I say, “No”. it works. I feel much better when I refuse to obey satan. Why don’t you join me and start saying a great big “NO” to temptation today. Trust me, you’ll be a lot happier.
Ketika aku masih kecil, papa dan mama banyak mengucap kata jangan. Jika aku mendekat untuk menyentuh kompor yang panas, mereka akan berkata “jangan”. Jika aku mulai berjalan kea rah jalan raya di mana mobil-mobil hilir mudik, mereka akan berkata, “jangan”. Dan ketika aku bertambah besar, aku menemukan sesuatu yang menarik. Orang tuaku berkata jangan, bukan karena mereka tidak ingin aku menikmati kesenangan, tetapi mereka mengatakannya agar aku selamat. Sepanjang waktuku bersama Allah tadi malam, aku membaca Keluaran 20:2-17. Coba tebak? Allah juga berkata “jangan”. Dia berkata bahwa kita jangan mencuri, membunuh, berdusta dan melupakan hari Sabat atau menyembah ilah yang lain. Seperti halnya orang tuaku. Allah juga berkata jangan untuk satu alasan yang baik. Itu sebabnya aku membuat sesuatu di dinding kamarku. Itu adalah sebuah tulisan kata “JANGAN” berwarna merah yang besar. Dan sekarang bila setan menggodaku untuk mencuri pensil Matius saat dia tidak melihatnya, atau aku lupa menjaga kekudusan hari Sabat, atau mengintip dengan licik kearah kertas jawaban ulangan matematika milik Kathy, atau mengucapkan kata-kata yang tidak baik tentang guruku, maka aku akan mengingat kata itu. Lalu dengan sebuah senyuman bahagia di wajahku, aku berkata “JANGAN”. Berhasil! Aku merasa lebih baik saat aku menolak menuruti setan. Mengapa kamu tidak bergabung denganku dan mulai mengucapkan kata yang luar biasa untuk pencobaan hari ini. “JANGAN”. Percayalah, kamu akan jauh merasa lebih bahagia.
GOD & ME, Charles Mills, p. 341.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar