From His earliest years He was possessed of one purpose; He lived to bless others. (The Desire of Ages, p. 70)
Oh, dear, aunt Jessica sighed when she hung up the phone. What's the matter? I asked. I was staying at my aunt's house while my parents were on a trip. It's your cousin Toby. He's sick again. The doctor said he'll have to stay in the hospital for two nights. Will he get well? I asked. Oh, yes, aunt Jessica answered. But Toby doesn't like hospitals. he gets lonely and scared. I thought for a moment, then ran to the den. What are you doing? my aunt called. I'm going to draw a picture so Toby won't be so sad, I answered as I hurried back with some paper and ink markers. He likes birds, doesn't he? Yes. aunt Jessica nodded. He puts seeds out for the blue lays and juncos each winter. Then i'll draw him lots of birds--red ones, yellow ones, and even a few green ones, too. He'll laugh when he sees them, but maybe he won't feel lonely or afraid anymore. How thoughtful, my aunt said. Yup!, thougtful, I agreed. That's the word I'm learning about this week. I'll explain just as soon as I finish my pictures. Being thoughtful like Jesus will help Toby feel better, don't you think?
BANYAK AKAL
Sejak kecilnya digenggam oleh satu tujuan yaitu hidup untuk mendatangkan berkat bagi orang-orang lain--Kerinduan Segala Zaman
Oh sayang, bibi Jesika menarik nafas panjang pada waktu dia mengangkat telepon. Ada masalah apa? tanyaku. Aku sudah berada di rumah bibiku saat orangtuaku berada dalam perjalanan. Itu sepupumu, Toby. Dia sakit lagi. Dokter bilang dia harus dirawat di rumah sakit selama dua hari. Apakah dia akan sembuh? Tetapi Toby tidak menyukai rumah sakit. Dia merasa kesepian dan ketakutan. Aku berpikir sejenak, kemudian berlari kesebuah ruangan kecil. Apa yang akan kamu lakukan? bibiku bertanya. Aku akan melukis sebuah gambar agar Toby tidak merasa sepi lagi, jawabku sambil bergegas kembali dengan beberapa lembar kertas dan cat pewarna. Dia suka burung, bukan? Ya, kata bibi Jesika sambil mengangguk. Dia memberikan biji-bijian untuk burung-burung setiap ada kesempatan. Jadi, aku akan melukis baginya banyak burung, ada yang merah, kuning, dan juga hijau. Dia akan tertawa saat melihatnya, dan mungkin dia tidak merasa kesepian dan takut lagi. Kamu sungguh banyak akal, kata bibi. Ya, boleh juga, sahutku setuju. Itulah kata yang sedang aku perlajari dalam minggu ini. Aku akan menjelaskannya segera setelah aku selesaikan lukisanku. Menjadi orang yang banyak akal seperti Yesus akan menolong Toby merasa lebih nyaman, bukan?
GOD & ME, Charles Mills, p. 321



Tidak ada komentar:
Posting Komentar