November 23rd, 2009
UNSELFISH
His life revealed the grace of unselfish courtesy. The Desire of Ages, p. 69.
I want to play with your truck, Elizabeth said. Mom has been reading to me from the Desire of Ages. It says Jesus was unselfish--p. 69. When He was a little boy, so that's how I want to be. OK, I sighed. But be careful. It's my favorite, and I don't want anything bad to happen to it. Elizabeth grabbed it from me. Sure, I'll take good care of your silly old truck. We played roads for a while, built a tunnel in the sand, and made a house out of rocks. But Elizabeth wasn't exactly being careful. She sat on my truck, filled it with stones, crashed it into a piece of wood, and then went home for supper. After she'd gone, I ran to my truck. When I brought it into the kitchen, something terrible happened. A wheel fell off. Elizabeth had broken my favorite toy. Mom, I cried, I was unselfish, and look. I showed her the broken wheel. It's not fair. Mom put her arm around me. It isn't fair. But what's more important; your truck or being unselfish? Being unselfish sure can be hard on toys, I moaned. But people are more important. that's exactly what Jesus would say, Mom stated. Now lt's see if we can fix that wheel.
TIDAK MEMENTINGKAN DIRI
KehidupanNya menunjukkan sifat kesopanan yang tidak mementingkan diri--KSZ hal. 69.
Aku ingin bermain dengan mobil truk mainanmu, kata Elisabet. Mama telah membacakan bagiku buku Kerinduan segala zaman. Buku itu berkata bahwa Yesus adalah orang yang tidak mementingkan diri dari pada waktu Ia masih kanak-kanak, karena itulah aku ingin seperti Yesus. Oke, kataku sambil menarik nafas panjang. Tapi hati-hati ya, karena itu mainan kesayanganku, dan aku tidak ingin mobil truk mainan ini sampai rusak. Lalu Elisabet mengambilnya dariku, Pasti, aku akan menjaga baik-baik mobil trukmu yang lucu ini. Kami pun segera bermain jalan raya buatan, membuat rumah-rumah dari batu. Akan tetapi Elisabet tidak hati-hati. Dia menduduki mobil truk mainanku, mengisinya dengan batu-batu bahkan menubrukkannya ke batang kayu lalu ia pulang ke rumah untuk makan malam. Setelah dia pergi, aku berlari ke arah mobil truk mainanku. Pada waktu itu aku membawanya kedapaur, sesuatu yang menakutkan terjadi. Satu rodanya lepas dan jatuh. Elisabet telah merusak mainan kesayanganku. Lalu aku menangis. Mama aku sudah berusaha untuk tidak mementingkan diri, tetapi lihatlah ini. Kutunjukkan pada mama roda truk yang rusak itu. Ini tidak adil. Mama memelukku. Ia memang tidak adil. Tapi mana yang lebih penting; mobil truk mainan atau sifat tidak mementingkan diri? Tidak mementingkan diri memang sulit untuk mainan, kataku sambil bersungut. Tetapi manusia lebih penting. Itu tepat seperti apa yang dikatakan Yesus, kata mama. Nah, sekarang coba kita lihat semoga kita dapat memperbaiki roda truk mainan itu.
GOD & ME, Charles Mills, p. 327.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar