Devotional today is about Desire of Ages pp. 309-310
The greatest deception of the human mind in Christ's day was that a mere assent to the truth constitutes righteousness. In all human experience a theoritical knowledge of the truth has been proved to be insufficient for the saving of the soul. It does not bring forth the fruits of righteousness. A jealous regard for what is termed theological truth often accompanies a hatred of genuine truth as made manifest in life...
The same danger still exists. Many take it for granted that they are Christians, simply because they subscribe to certain theological tenets. But they have not brought the truth into practical life. They have not believed and loved it, therefore they have not received the power and grace that come through sanctification of the truth. Men may profess faith in the truth; but if it does not make them sincere, kind, patient, forbearing, heavenly minded, it is a curse to its possessors, and through their influence it is a curse to the world...
It is true there is an indignation that is justifiable, even in the followers of Christ. When they see that God is dishonored, and His service brought into disrepute, when they see the innocent oppressed, a righteous indignation stirs the soul. Such anger, born of sensitive morals, is not a sin. But those who at any supposed provocation feel at liberty to indulge anger or resentment are opening the heart to Satan. Bitterness and animosity must be banished from the soul if we would be in harmony with heaven.
Renungan hari ini diambil dari Alfa Omega jilid 5 KERINDUAN SEGALA ZAMAN hal. 329.
Penipuan yang terbesar dari pada pikiran manusia pada zaman Kristus ialah hanya oleh menyetujui kebenaran yang mereka anggap sebagai kebenaran. di dalam semua pengalaman umat manusia satu pengetahuan teoritis saja tidak cukup untuk menyelamatkan jiwa. Itu tidak mengeluarkan buah-buah kebenaran. Satu perhatian yang disertai perasaan cemburu terhadap apa yang disebut kebenaran agama sering menyertai kebencian atas kebenaran yang sejati seperti yang dinyatakan di dalam kehidupan....
Bahaya yang sama masih tetap ada. Banyak orang yang hanya mengambil nama kristen saja, hanya karena mereka setuju kepada rukun agama tertentu saja. Tetapi mereka tidak mempraktikkan kebenaran itu di dalam kehidupan. Mereka belum percaya dan mencintainya, oleh karena itu mereka belum menerima kuasa dan kemurahan yang datang melalui penyucian oleh kebenaran. Manusia dapat saja mengaku percaya akan kebenaran; tetapi jika hal itu tidak menjadikan mereka tulus, manis budi, sabar, menahan nafsu, memikirkan hal semawi, itu akan menjadi kutuk bagi yang mengaku memilikinya, dan melalui pengaruh mereka itulah mendatangkan kutuk kepada dunia ini...
Memang betul bahwa ada kemarahan yang boleh dikatakan benar, sekalipun pada pengikut-pengikut Kristus. Apabila mereka melihat bahwa Allah dihina, dan pelayananNya diperbantahkan, apabila mereka melihat orang yang tidak bersalah ditindas, amarah yang patut timbul dalam jiwa. Amarah yang demikian, terbit dari moral yang halus, bukanlah dosa. Tetapi mereka yang menimbulkan perasaan yang membangkit-bangkitkan amarah atau dendam ialah membukakan hati kepada Setan. Kepahitan dan kebencian haruslah dibuang dari jiwa jika kita mau selaras dengan surga.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar